Keutamaan Puasa Arafah Dan Tarwiyah Sebelum Idul Adha 9-8 Bulan Dzulhijjah

Advertisement
Advertisement
Keutamaan Puasa Arafah Dan Tarwiyah Sebelum Idul Adha 9-8 Bulan Dzulhijjah - Salah satu puasa yang hukumnya sunnah untuk dikerjakan oleh umat islam yaitu puasa pada bulan dzulhijjah yaitu puasa arafah dan tarwiyah sebelum masuk hari idul adha atau pada tanggal ke 8 dan 9 pada bulan dzulhijjah dan puasa tersebut sangat dianjurkan sekali bagi umat muslim yang tidak berangkat ketanah suci untuk menunaikan rukun islam yang ke lima yaitu menunaikan ibadah haji bagi orang yang mampu.

bagi teman-teman yang belum mengetahui sejarah dari pada puasa arafah dan tarwiyah mari kita simak sama-sama dalam halaman ini. Puasa arafah dan tarwiyah idul adha Dzulhijjah adalah memperingati kisah ketaatan Nabiullah Ibrahim as saat ia bermimpi menyembelih anaknya Nabiullah Ismail as.

Diriwayatkan Nabi Ibrahim adalah seorang yang sangat taat kepada perintah Allah SWT. Beliau telah terbiasa melakukan ibadah dengan banyak sekali binatang kurban. Biasanya pada masa haji jaman beliau, ia rutin menyembelih 1000 ekor domba, 100 ekor sapi, dan 10 ekor unta.

Keutamaan Puasa Arafah Dan Tarwiyah Sebelum Idul Adha 9-8 Bulan Dzulhijjah

Kehebatan berkurbannya itulah yang mendatangkan decak kagum masyarakat kala itu. Sekali waktu terucap oleh beliau: "Kurban seperti ini adalah hal yang biasa bagiku, bila Allah perintahkan aku untuk menyembelih anakku pasti aku akan lakukan". Suatu pernyataan kehambaan seorang nabi kepada Tuhannya, dan keikhlasannya untuk melakukan apapun demi perintah Allah.

Nabi Ismail adalah keturunan nabi Ibrahim buah cinta pernikahannya dengan Siti Hajar. Anak yang sangat rupawan dan tampan sangat dicintai oleh Ibrahim as. Suatu saat Nabi Ibrahim bermimpi ia diperintahkan untuk menyembelih Ismail kecil. Mimpi pada malam pertama tidak begitu ia hiraukan walaupun sudah mengusik hatinya. Malam kedua, ia kembali bermimpi diperintah untuk menyembelih anaknya. Kali ini ia mulai berfikir-fikir dan mengajak isteri dan anaknya untuk berbagi pendapat soal perintah Allah tersebut.

Saat-saat dimana Ibrahim berpikir dalam kemelut dan kerinduan seorang nabi kepada Allah inilah yang kita peringati dalam puasa tarwiyah yang artinya berfikir-fikir. Sebuah perilaku suci, kejadian besar bagi seorang hamba mengatur, mengolah, mensinergikan cinta kepada dunia menjadi bentuk cinta kepada sang pencipta. Siti Hajar dan Ismail berkata dengan tulus ikhlas menekan segala cinta dunia, "kalau memang menyembelih Ismail adalah perintah dariNya, maka harus dilaksanakan, tanpa ragu tanpa takut"

Keesokan harinya, Nabi Ibrahim kembali bermimpi diperintah untuk menyembelih anaknya. Jelaslah sudah, yakin dengan keyakinan yang kuat bahwa mimpi itu adalah perintah dari Allah dan bukan mimpi biasa. Saat-saat dimana Ibrahim as telah mengenali dan yakin perintah menyembelih anaknya datangnya dari Allah itu hingga saat ini diperingati oleh umat muslim dengan puasa sunah arafah yang artinya mengenali. Keyakinan dan hati yang tulus ikhlas dari seorang hamba beserta keluarga atas perintah Allah adalah saat suci yang hanya bisa muncul dari rahmat dan kasih sayang Ilahi.

Saat pelaksanaan kurban tiba dan Ismail siap hendak disembelih oleh Allah digantikanlah posisi Ismail dengan seekor qibas (domba) dari surga yang sangat gemuk, sehat dan cantik. Demikian hingga sekarang berkurban menjadi ibadah paling fenomenal karena berkaitan dengan sejarah polemik batin seorang hamba Allah beserta keluarga yang sangat tulus ikhlas hatinya.

Sejarah diatas kami kutip dari blog http://arunsagala.blogspot.co.id/. Kami ucapkan untuk pemilik blog tersebut atas semua infonya mudah-mudahan makin sukses dalam memberikan sebuah informasi yang akurat, tajam dan terpercaya ;-)

Berikut ini adalah sebuah hadist yang menjelaskan tentang salah satu keutamaan yang dapat kita raih apabila kita hendak mengerjakan puasa sunnah di hari arafah dan tarwiyah. Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)

Mungkin itu saja yang dapat kami sajikan kali ini mengenai Hikmah Keutamaan Puasa Arafah Dan Tarwiyah Sebelum Idul Adha. Mudah-mudahan dari artikel diatas bisa menambah wawasan pengetahuan bagi kita semua, dan jangan lupa untuk di share ya.
Advertisement